Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

5 Rahasia Kenapa Rasulullah Sehat dan Jarang Sakit

5 Rahasia Kenapa Rasulullah Sehat dan Jarang Sakit

majalahumdah.com - Sehat dan tidaknya seorang manusia diakibatkan karena salah dalam memilih makanan dan teledornya dalam memperhatikan cara yang tepat dan bagaimana dalam mengolah dan mengkonsumsi makanan tersebut. Ini adalah sebuah pertanyaan yang sering menjadi tanda tanya bagi kita selaku orang muslim. Memang yang namanya sakit adalah tanda Allah cinta kepada hambanya dan menjadi sebagai faktor utama terampunnya dosa si hamba,karena sungguh berbahaya apabila seseorang bergelimangan dalam kenikmatan dan jauh dari namanya penyakit dan cobaan,kerena dapat berefek hilangnya keimanan nya seseorang dan jauh dari namanya ibadah.

Namun walaupun demikian, yang namanya kesehatan harus dijaga juga.karena dengan kesehatan lah seseorang hamba bisa dengan tenang dalam beribadah.maka dalam hal menjga kesehatan ikutilah tata cara rasulullah dalam menjaga pola hidup dan kesehatan nya,Apa-apa saja yang dilakukan rasulullah dalam menjaga kesehatan nya?simak lah beberapa rahasia berikut ini:

1.Selektif terhadap makanan. Tidak ada makanan yang masuk ke mulut beliau, kecuali makanan tersebut memenuhi syarat halal dan thayyib (baik). Halal berkaitan dengan urusan akhirat, yaitu halal cara mendapatkannya dan halal barangnya. Sedangkan tayib berkaitan dengan urusan duniawi, seperti baik tidaknya atau bergizi tidaknya makanan yang dikonsumsi.

Makanan halal adalah faktor utama manusia semangat dalam melakukan kebaikan,dikarenakan semua nya itu berasal dari energi yang di hasilkan oleh makanan itu sendiri.Apabila makanan yang dikomsumsi adalah makanan yang baik sesuai dengan apa yang di anjurkan oleh rasulullah dan Allah,maka energi yang dihasilkan akan baik pula.namun begitu juga sebaliknya,apabila yang di asumsi adalah makanan yang haram pula,maka energi yang di hasilkan pun penuh dengan keburukan.maka intinya”awali dengan yang baik maka akan Menghasilkan yang baik pula”

Salah satu makanan kegemaran Rasul adalah madu. Beliau biasa meminum madu yang dicampur air untuk membersihan air lir dan pencernaan. Rasul bersabda, “Hendaknya kalian menggunakan dua macam obat, yaitu madu dan Alquran” (HR Ibnu Majah dan Hakim). 

2.tidak makan sebelum lapar dan berhenti makan sebelum kenyang.kenapa demikian?dikerenakanan semua ada  Aturannya, kapasitas perut dibagi ke dalam tiga bagian, yaitu sepertiga untuk makanan (zat padat), sepertiga untuk minuman (zat cair), dan sepertiga lagi untuk udara (gas). 
Tidak hanya demikian,selain berakibat kepada kesehatan,terlalu kenyang juga berujung kepada lemasnya seorang hamba dalam beribadah dan juga menurunkan himmah nya dalam belajar,dalam hal ini kepandain seseorang sangat berpengaruh juga terhadap makanan.

Rasulullah bersabda ”Anak Adam tidak memenuhkan suatu tempat yang lebih jelek dari perutnya. Cukuplah bagi mereka beberapa suap yang dapat memfungsikan tubuhnya. Kalau tidak ditemukan jalan lain, maka (ia dapat mengisi perutnya) dengan sepertiga untuk makanan, sepertiga untuk minuman, dan sepertiganya lagi untuk pernafasan” (HR Ibnu Majah dan Ibnu Hibban). 

3. makan dengan tenang, tumaninah, tidak tergesa-gesa, dengan tempo sedang. Apa hikmahnya? Cara makan seperti ini akan menghindarkan tersedak, tergigit, kerja organ pencernaan pun jadi lebih ringan. Makanan pun bisa dikunyah dengan lebih baik, sehingga kerja organ pencernaan bisa berjalan sempurna. Makanan yang tidak dikunyah dengan baik akan sulit dicerna. Dalam jangka waktu lama bisa menimbulkan kanker di usus besar. 

4. cepat tidur dan cepat bangun. Beliau tidur di awal malam dan bangun pada pertengahan malam kedua. Biasanya, Rasulullah SAW bangun dan bersiwak, lalu berwudhu dan shalat sampai waktu yang diizinkan Allah. Beliau tidak pernah tidur melebihi kebutuhan, namun tidak pula menahan diri untuk tidur sekadar yang dibutuhkan. Penelitian Daniel F Kripke, ahli psikiatri dari Universitas California menarik untuk diungkapkan. 

Penelitian yang dilakukan di Jepang dan AS selama 6 tahun dengan responden berusia 30-120 tahun mengatakan bahwa orang yang biasa tidur delapan jam sehari memiliki risiko kematian yang lebih cepat. Sangat berlawanan dengan mereka yang biasa tidur 6-7 jam sehari. Nah, Rasulullah SAW biasa tidur selepas Isya untuk kemudian bangun malam. Jadi beliau tidur tidak lebih dari delapan jam.  
Cara tidurnya pun sarat makna. Ibnul Qayyim al-Jauziyyah dalam buku Metode Pengobatan Nabi mengungkapkan bahwa Rasul tidur dengan memiringkan tubuh ke arah kanan, sambil berzikir kepada Allah hingga matanya terasa berat. 

Terkadang beliau memiringkan badannya ke sebelah kiri sebentar, untuk kemudian kembali ke sebelah kanan. Tidur seperti ini merupakan tidur paling efisien. Pada saat itu makanan bisa berada dalam posisi yang pas dengan lambung sehingga dapat mengendap secara proporsional.
Lalu beralih ke sebelah kiri sebentar agar agar proses pencernaan makanan lebih cepat karena lambung mengarah ke lever, baru kemudian berbalik lagi ke sebelah kanan hingga akhir tidur agar makanan lebih cepat tersuplai dari lambung. Hikmah lainnya, tidur dengan miring ke kanan menyebabkan beliau lebih mudah bangun untuk shalat malam.

5. istiqamah melakukan puasa sunat, di luar puasa Ramadhan. Karena itu, kita mengenal beberpa puasa yang beliau anjurkan, seperti Senin Kamis, ayyamul baidh, puasa Daud, puasa enam hari pada Syawal, dan sebagainya. Puasa adalah perisai terhadap berbagai macam penyakit jasmani maupun ruhani.
Pengaruhnya dalam menjaga kesehatan, melebur berbagai berbagai ampas makanan, manahan diri dari makanan berbahaya sangat luar biasa. Puasa menjadi obat penenang bagi stamina dan organ tubuh sehingga energinya tetap terjaga. Puasa sangat ampuh untuk detoksifikasi (pembersihan racun) yang sifatnya total dan menyeluruh. 
Nrfazlia