Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Mu’jizat-Mu’jizat Nabi Muhammad SAW





ومعجزته كثيرة غرر     منها كلام الله معجز البشر

“Mu’jizat-mu’jizat Nabi itu banyak dan terang. Diantaranya adalah kalamullah yang mampu melemahkan setiap manusia.”


Mukjizat adalah suatu kejadian luar biasa yang menyalahi adat, baik diiringi dengan tantangan ataupun tidak. Diantara mukjizatnya, yaitu Alquran, maka orang yang mengingkari Al Quran disebut sebagai kafir. Tidak mungkin seorang muslim tidak mengetahui Al Quran. Lain halnya Mukjizat Nabi yang tidak seperti Alquran, namun kepopulerannya sudah hampir diketahui orang, cintohnya Nabi mengeluarkan/memancarkan air dari sela-sela jarinya, maka orang yang mengingkarinya dianggap fasik. Apabila ada mukjizat yang tidak atau kurang populer tapi sumber daripada pembahasan mukjizat tersebut masih dari hadis shahih ataupun hasan, maka orang yang mengingkarinya cukup di ta’zir. Maksud dari pada kalamullah di sini adalah lafadz yang diturunkan kepada Nabi yang dipandang ibadah bila membacanya. Syekh Ibrahim Al-Laqani menyebutkannya secara khusus dikarenakan mu’jizat ini adalah mukjizat yang paling utama dan kekal hingga akhir zaman.

Diantara mukjizat Nabi yang lain yaitu:

  1. Terbelahnya bulan

Diriwayatkan daripada Ibnu Mas’ud RA, beliau berkata “ketika kami sedang bersama Rasulullah SAW, tiba-tiba bulan terbelah dua. Satu di belakang gunung dan yang lain di hadapan Rasulullah SAW, maka beliau bersabda: “saksikanlah!” Maka berkata orang-orang Quraisy: “ini adalah sebuah sihir, coba panggilkan seorang jenius ilmu falak, agar kalian tahu apakah mereka melihat seperti yang kita lihat atau tidak.” 

Maka sang jenius falak tadi berkata bahwa ia melihat bulan terbelah dua. Lalu orang-orang quraisy berkata: “ini adalah sihir yang berkelanjutan.” Bulan tersebut sungguh terbelah menjadi dua padahal masih di langit meskipun ada yang menyangka bahan bulan itu turun ke gunung.”


  1. Batu dan pohon mengucap salam kepada Nabi

Diriwayatkan dari Ali RA. Beliau berkata: “Aku bersama nabi di Mekkah, lalu kami keluar ke beberapa penjuru Mekkah, maka setiap batu dan pepohonan yang dilewati rasul mengucapkan “Assalamualaikum Ya Rasulullah”.



  1. Bertasbihnya kerikil-kerikil yang ada di telapak tangan

Tsabit meriwayatkan bahwa Anas bin Malik berkata: Kami pernah duduk di samping Rasulullah. Lalu beliau mengambil segenggam batu kerikil, maka bertasbihlah batu kerikil tersebut di genggaman rasul, hingga kami mendengar suara tasbihnya. Lalu beliau pun menumpahkannya pada Abu Bakar, maka kerikil tersebut juga bertasbih, kemudian pada tangan Umar, dia pun bertasbih. Kemudian pada tangan Utsman, ia pun bertasbih. Kemudian di tangan-tangan kami ia pun bertasbih juga.


  1. Kerinduan batang kurma

Hadits tentang hal ini cukup populer yaitu dimana dulu saat nabi belum dibuatkan sebuah mimbar, beliau berkhutbah di samping batang kurma. Ketika mimbar nabi pun sudah siap, nabi pun berkhutbah diatas mimbar. Maka orang-orang pun mendengar suatu kerinduan yang luar biasa yang berasal dari batang kurma tadi, hampir-hampir ia terpecah lantaran kesedihannya berpisah dengan Rasulullah, ketika nabi merangkulnya, dia pun merintih seperti rintihan anak kecil yang didekap ibunya dan didiamkan dari tangisannya, beliau bersabda, “jika engkau mau, aku kembalikan engkau ke tengah-tengah kebun agar dapat tumbuh akar-akarmu, bentuk tubuhmu menjadi sempurna dan dirimu akan dihiasi daun dan buah. Dan jika engkau mau, maka aku akan tanam engkau di dalam surga, lalu para wali allah akan memakan buah mu.” Lalu batang kurma tersebut berkata: “engkau tanam saja aku agar para Rasulullah memakan buah-buah ku dan akupun bisa berada di suatu tempat yang tidak ada bencana di dalamnya.” Maka nabi bersabda, “sungguh aku akan memperbuatnya.” Batang kurma tersebut berkata “aku memilih negeri kekekalan ketimbang negeri tempat kehancuran dan kebinasaan.” Lalu nabi memerintah agar batang kurma tersebut dikubur di bawah mimbar.

Dan Hasan selalu menangis dan bersedih apabila menceritakan hadis ini, beliau berkata: “wahai hamba Allah, batang kayu saja rindu kepada Rasulullah, maka kalian semua lebih pantas untuk merasa rindu bertemu dengannya.”


  1. Mengembalikan mata Qatadah saat matanya keluar ke atas pipinya

Saat perang uhud, Qatadah berusaha melindungi Nabi dari anak panah yang mengarah kepada Nabi dengan menahannya, yang mengenai matanya, hingga mata Qatadah keluar, lalu Qatadah mengambil mata tersebut dan membawanya kepada Rasul. Rasul pun menangis melihat kejadian itu dan berkata: “jika engkau mau, bersabarlah dan nanti balasanmu surga, namun jika engkau mau, aku akan kembalikan matamu dan aku akan berdoa kepada Allah agar engkau tidak lagi kehilangan sesuatu.” Mendengar hal tersebut, Qatadah berkata, “Wahai rasulullah, sungguh aku ingin surga itu adalah tempat yang indah dan anugerah yang agung, tapi aku aku adalah seorang laki-laki yang sangat cinta kepada istri dan khawatir mereka akan berkata buta sebelah lalu mereka menjauhiku, kalau boleh aku bermohon, tolong kembalikanlah mataku dan doakan aku agar Allah menganugerahkan surga.” Rasulullah pun mengembalikan mata Qatadah dan berdoa “Ya Allah, peliharalah Qatadah sebagaimana ia memelihara wajah nabimu. Lalu, jadikanlah matanya yang sebelah ini sebagai mata yang paling indah dan tajam pandangannya.” Qatadah pun sembuh seperti semula dan memiliki mata yang paling tajam pandangannya serta tidak sakit meski sebelahnya sakit.


  1. Kesaksian binatang dhab (seekor binatang yang mirip biawak) dengan nubuwwah nabi

Diriwayatkan bahwa Rasulullah SAW pernah berada di satu pertemuan yang diadakan oleh sebagian sahabat beliau. Tiba-tiba datang seorang a’rabi (suku pedalaman arab) yang baru pulang dari berburu dhab. Sambil berkata, “siapa ini?” “Nabiullah” kata sahabat. A’rabi itu berkata, “demi Latta dan Uzza, aku tidak akan beriman kepadanya kecuali dhab yang aku bawa ini beriman.”  Ia pun melemparkan dhab tersebut ke hadapan Nabi, Nabi pun berkata, “Wahai dhab” maka dhab itu menjawab dengan jelas dan terang, dapat didengar oleh semua orang di sana, “Aku penuhi panggilanmu dan semoga keberkahan untukmu wahai hiasan zat yang akan menepati (janjinya dengan hari) kiamat. Nabi berkata, “siapa yang engkau sembah?” dhab menjawab “ zat yang arasy-nya ada di langit, kekuasaannya ada di bumi, rahmatnya ada di surga, dan siksanya ada di neraka.” Selanjutnya Nabi bertanya, “lalu siapakah aku ini?” dhab itu menjawab “engkau adalah utusan Tuhan yang menguasai sekalian alam dan penutup sekalian nabi, beruntunglah orang yang membenarkan engkau dan celakalah orang yang mendustakan engkau” menyaksikan hal tersebut, a’rabi itu pun masuk islam.

Perkataan Syekh Ibrahim Al Laqani معجز البشر artinya yang menjadikan manusia tidak mampu menentangnya dan mendatangkan seumpamanya. Allah berfirman 

قل لئن اجتمعت الإنس والجن على أن يأتوا بمثل هذا القرآن لا يأتون بمثله ولو كان بعضهم لبعض ظهيرا [الإسراء 88]

“katakanlah (wahai Muhammad) jika berkumpul sekalian manusia dan jin untuk mendatangkan seumpama Al Quran ini, maka tidaklah mereka akan mampu mendatangkan yang seumpama, walaupun sebagian mereka membantu sebagian yang lain.”

Dikhususkannya manusia dan jin pada ayat di atas, karena penentang itu hanya muncul di kalangan mereka. Berbeda halnya dengan selain keduanya, seperti malaikat, karena keishmahan mereka. Syekh Ibrahim Al Laqqani menyebutkan manusia dalam baitnya karena merekalah yang secara faktual suka melakukan penentangan terhadap Alquran.

Wallahu a'lam. 


Oleh Maulid (@abr.m7)