Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Welcom To Tarim (Part 2)

Welcom To Tarim (Part 2)


majalahumdah.com Keempat, Berpegang Teguh Manhaj Ahlus-Sunnah


Sanad keilmuan dan keteguhan dalam berpegang dengan  mazhab Sunni di Tarim terlihat dari Madrasah/Lembaga Pendidikan di Tarim masih sangat berpegang teguh kepada Turats para Ulama (Kitab Ulama Terdahulu).Para Ulama disini masih sangat murni dalam bermazhab syafii,hal ini jauh berbeda dengan kebanyakan Universitas di timur tengah yang notabenya Ahlu Sunnah Wal Jamaah namun banyak dirasuki pemikiran-pemikiran yang jauh dari islam seperti Liberalisme,Sekularisme dan lain lain,ini semua dikarenakan kuat dan teguhnya ahli tarim dalam berpegang dan mengamalkan nas-nas kitab turats para ulama ulama mu'tabar dalam mazhab,dan di Tarim anda akan banyak mendapati ulama yang memiliki sanad sanad beragam fan ilmu,seperti sanad kitab sahih bukhari,Shahih Muslim,Muwatta' imam malik,minhaj imam nawawi,ilmu qiraaah sab'ah,jarh wa ta'dil dan lain-lain.


Kelima:Terdapat Empat Makam Nabi Bangunan Peradaban Islam dan Maqbarah Zanbal

Di kota terdapat banyak bangunan tua peninggalan peradaban Islam masa lalu. Mulai dari masjid-masjid tua, madrasah ulama, makam para wali dan orang saleh serta jejak-jejak peninggalan sahabat Nabi. Terbukti ada empat makam Nabi di sekitar kota ini, yaitu makam Nabi Hud, Nabi Shaleh, Nabi Hadun, dan Nabi Handhalah. Di tarim juga terdapat maqbarah yang agung.  Zanbal, pemakaman khusus untuk Ahli Bait keturunan Rasulullah. Menurut Syeikh Abdurrahman As-Seqqaf "Disini dimakamkan lebih dari 10.000 wali dan 80 diantaranya adalah wali qutub", jumblah ini sekitar 600 tahun lalu, sebelum wafatnya Imam As-Seqqaf, Imam Al-Aidrus, Imam Muhdhor, dan Imam Haddad, mungkin sekarang jumblah aulia di Zanbal sudah mencapai ratusan ribu lebih,dan menurut satu riwayat di Zanbal juga dimakamkan 70 para sahabat yang dulu pernah ikut perang Badar bersama Nabi Muhammad SAW yang diutus pada masa Pemerintahan Khalifah Abu Bakar AS-Shiddiq.



Konflik di Yaman

Yaman memang negara yang dilanda konflik bersaudara yang diperburuk berbagai dukungan koalisi yang ikut campur,perang yang dimulai pada awal tahun 2015 ini,masih belum mendapat titik terang  hingga sekarang,tapi Alhamdulillah,berkat perlindungan Allah yang Maha Kuasa kawasan Hadramaut khususnya Tarim,sekarang aman dan jauh dari konflik,beberapa daerah memang masih rawan konflik seperti Sana'a dan sekitarannya yang dikuasi kelompok Al-Houti yang notabenya kontra dengan pemerintah,namun hal ini tidak membuat akses transportasi ke hadramaut terkendala,Jalur keluar masuk Hadramaut masih terbuka lewat bandara Seuyuen atau lewat jalur darat melewati negara oman.Dan jarak antara Tarim ke Sana`a sangatlah jauh,lebih dari 1.150 km dan memerlukan seharian lebih waktu tempuh lewat jalur darat.


Sebagai warga Aceh yang juga sempat merasakan konflik GAM-RI di masa lalu,saya bisa memberi sedikit gambaran tentang konflik disini.Konflik di Aceh,lebih central ke daerah kabupaten Aceh Utara,Aceh Timur,dan Pidie,sedangkan Ibukota Banda Bceh,Aceh Singkil,dan sekitarannya hampir sama sekali tidak terjamah konflik,begitu juga halnya di yaman,disaat Aden,Sana'a dan daerah lainnya rawan akan konflik,maka Hadramaut khususnya Tarim,Alhamdulillah,masih aman.


Hadramaut sendiri merupakan markas besar bagi para habaib,Ahli bait,keturunan Rasulullah,serta Masyaikh-Masyaikh yang sanad keilmuannya jadi nilai-nilai spriritual sangatlah terasa disini,walau dari segi material sangat sederhana.


Amalan Yang Memudahkan ke Tarim

Ada beberapa sebab dan amalan yang memudahkan kita sampai ke negeri  sejuta wali ini (Tarem al ghanna ). Pernah suatu hari kami menziarahi Al-Marhum Al habib Muhammad bin Achmad Al atthas Simpang Ulim ,Aceh. Kami menyampaikan, juga memberitau pada beliau bahwa kami sangat menginginkan untuk bisa ziarah ke negri sejuta wali Tarim.


Dengan senyuman indah seraya beliau menjelaskan dan memberikan ijazah amalan agar Allah permudah untuk menziarahi kota Tarim, beliau mengijazahkan يا تريم و اهلها   33 kali sesudah magrib dan subuh dengan tulus membaca nya dan membanyangkan keinginan untuk menziarahi nya .


Sesampainya kami di Tarem, kami berziarah ke Ghuwaireh , dau'an Tepat nya di pemakaman Al habib Ahmad bin muhammad Al Muhdar. Di sini kami berjumpa dengan seorang keluarga Al Muhdar, beliau juga merupakan pengajar di Dar Al-Mustafa, beliau juga memberikan ijazah pada kami untuk mengamalkan يا تريم واهلها  100 kali setiap harinya.


Bagi yang belum sampai ke Tarim agar Allah segerakan  keinginan agung terzebut, dan bagi yang sudah di Tarim agar lebih kuat ikatan dengan para ahlinya . Dari serangkaian fakta-fakta diatas, tidak heran jika kota Tarim sampai sekarang masih menjadi tempat Favorit untuk dikunjungi , banyak orang datang ke sini untuk mengambil berkah, menuntut ilmu hingga berziarah ke makam wali-wali Allah. Meskipun kondisi negara Yaman saat ini masih belum pulih sepenuhnya, hal itu tak menghentikan langkah mereka untuk menziarahi  salah satu kota paling diberkati di muka bumi ini.


Tgk Fachrulrozi (Dewan Guru MUDI)