Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Agar Sedekah Lebih Bermakna



majalahumdah.com-Aisyah berkata orang yang murah hati dekat dengan Allah dekat dengan manusia dekat dengan surga dan jauh dari neraka. Sedekah memiliki banyak sekali keutamaan dapat menolak bala menyembuhkan penyakit, menjauhkan murka Allah, dan faedah lainnya. Agar lebih bernilai ada beberapa hal yang mesti diperhatikan ketika bersedekah karena boleh jadi sedekah menjadi tidak bernilai hanya karena kita salah dan tidak memperhatikan adab-adabnya: 

1. Bersedekah Dengan Penuh Keikhlasan 

Ikhlas adalah kunci diterimanya amal, tanpa keikhlasan sebuah amalan menjadi tiada berarti. Ibarat jasad, ikhlas adalah ruhnya. Jasad yang tidak memiliki ruh hanyalah bangkai yang tiada berarti. 

Di antara tanda keikhlasan adalah kita tidak meminta doa atau balasan apapun kepada penerima sedekah. Dengan meminta doa ditakutkan pahala sedekah kita menjadi berkurang. Bahkan para ulama Salaf ketika didoakan oleh penerima sedekah mereka membalas dengan doa yang sama, mereka takut pahala sedekahnya kurang karena doa dari penerima sedekah. 

Hal serupa juga dilakukan oleh Sayyidah Aisyah. Ketika bersedekah beliau mengutus seseorang untuk membuntuti penerima sedekah itu hingga ke rumahnya. Beliau ingin tahu apakah penerima sedekah itu mendoakan Sayyidah Aisyah ataupun tidak. Jika ia, maka Sayyidah Aisyah mendoakan dia dengan doa yang serupa agar doa yang dipanjatkan tidak mengurangi pahala sedekahnya. 

2. Bersedekah Dengan Harta Yang Halal 

Salafussoleh berkata, “Allah tidak akan menerima sedekah kecuali dengan dua syarat, ikhlas dan dengan harta yang halal.” Ulama juga menjelaskan bahwa hukum bersedekah dengan harta yang haram adalah haram.

3. Bersedekah dengan barang yang paling dicintai

Jika memungkinkan kita sangat dianjurkan untuk bersedekah dengan harta yang kita cintai. Sesuai dengan firman Allah artinya, “Kamu tidak akan sampai kepada kebaikan yang sempurna sampai kamu menafkahkan sebagian harta yang kamu cintai (QS Ali Imran: 92). 

Selain itu hukum bersedekah dengan barang yang jelek adalah makruh kecuali bersedekah baju bekas maka tidak makruh.

Tatkala Allah menurunkan ayat di atas sahabat Abu Thalhah langsung menyedekahkan sumur Bairuha’ yang merupakan harta yang paling dicintainya. Dia berkata, “sesungguhnya hartaku yang paling aku cintai adalah bairuha’ dan sesungguhnya sumur tersebut telah aku sedekahkan karena Allah. Aku hanya mengharapkan kebaikan dan pahalanya di sisi Allah. (HR Bukhari) 

Sahabat Abdullah bin Umar sering bersedekah dengan harta yang beliau cintai. Konon beliau sangat suka dengan gula sehingga beliau sering bersedekah dengan gula. 

4. Membaca Doa Setelah Bersedekah

Ada doa khusus yang perlu dibaca setelah bersedekah doa tersebut adalah 

رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّا إِنَّكَ أَنتَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ

Artinya: Ya Allah terimalah amalan ini dariku, sesungguhnya engkau adalah Dzat yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui 

5. Bersedekah Dengan Cara Sembunyi-Sembunyi 

Sedekah yang lebih utama adalah dilakukan dengan cara sembunyi-sembunyi karena bersedekah dengan sembunyi-sembunyi dapat meredam murka Allah. Selain itu ada yang menyatakan sedekah sirri (tersembunyi) berbanding 70 kali sedekah yang ditampakkan. Sedekah sirri biasa digambarkan dengan bersedekah menggunakan tangan kanan sedangkan tangan kirinya tidak mengetahui. Namun sedekah seri sebenarnya juga bisa dilakukan dengan cara membeli barang seharga Rp10.000 misalnya dengan uang Rp20.000 tanpa meminta kembalian atau bagi penjual dengan cara menjual barang yang seharga Rp20.000 dengan uang Rp10.000. Karena yang dimaksud sirri adalah bersedekah sekiranya orang lain tidak menyadari kalau harta yang kita berikan adalah sedekah.

Redaksi