Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Semua Akan Indah Pada Waktunya

Semua Akan Indah Pada Waktunya

majalahumdah.com Biarkanlah hari-hari berbuat sesukanya. Dan lapangkanlah dada jika takdir sudah menentukan. Dan janganlah berputus asa karena suatu keburukan. Sebab suatu keburukan di dunia ini tidaklah kekal. (Imam Syafi’I R.A)

Selalu Tersiksa

Dalam perputaran waktu, banyak hal-hal yang telah terjadi. Satu, dua, dan tiga kisah yang telah berlalu, terkadang sulit untuk kita terima. Di sana ada kenangan yang menyakitkan. Di sana ada pula moment yang melelahkan. Entahlah, terkadang hampir semua rasa sakit, hanya tertuju untuk jiwa yang lemah seperti kita. Meremukkan tulang-tulang. Menghancurkan semangat. Dan diantara angin yang pergi tanpa arah, disana pun ada kita yang seperti dirinya. Dan diantara bebatuan yang tak henti dihempas gelombang, kita pun menjadi bagian di dalamnya. Tak pernah, kita menjadi bagian diantara keindahan warna pelangi. Atau pada langit yang cerah, pun teramat jarang, terlukis senyuman kita pada awan yang biru. Entahlah. Selalu seperti itu yang terjadi. 

Bukankah Kamu Pemberani

Tetapi, bukan berarti jiwa-jiwa yang penuh semangat itu, harus menyerah di pertengahan pengembaraannya bukan? Kamu kuat, bukankah seperti itu dikala kamu berjanji pada pengembaraanmu setelah pergi dari rumah? Kamu tidak takut, bukankah benar kamu pernah membatin kuat akan keberanian tersebut? Beberapa burung merpati yang kebetulan mendengar tentangmu bahkan takjub.  Lalu mereka terbang ke atas langit, bercerita tentang kamu kepada seluruh semesta. Bahwa disana ada seorang penakluk ketakutan. 

Sejuk, Diam-Diam Menyejukkan

Di setiap perjuangan selalu menghasilkan sesuatu. Entah itu kalah atau menang. Entah itu gagal atau berhasil. Tidak perlu marah atau menyerah. Gempitan amarah tak akan meluluhkan hati seseorang. Pun tak akan menaklukkan akal. Ia hanya akan menjelma bangkangan yang semakin menjadi batu. Jadilah seperti air, betapapun ia sederhana, tapi selalu berhasil menciptakan ketenangan. Sifatnya lembut dan sejuk. Diam-diam menyejukkan. Sifatnya halus dan sunyi. Dalam keramaian berhasil menenangkan.

Sihir Dua Sayap

Kehebatan mu kemarin, telah menyihir si perindu ini. Dan akankah kau tahu, bahwa untuk selanjutnya, kamu tidak perlu hebat untuk kembali menyihirku. Teruslah seperti ini. Mengembara. Berjalan diatas waktu tanpa peduli ribuan tetasan air menghujani. Tak perlu resah, terik mentari yang begitu panas. Selalu, kita butuh cahaya setelah hujan untuk kemunculan garis pelangi. Maka kamu butuh dua hal sekaligus, untuk menemukan kebahagiaan. Seperti menyimpan duka di balik senyuman. Menyimpan rahasia tangis dibalik mata yang berbinar. Menyimpan senja di balik pagi. Dan tentunya, menyimpan namaku di setiap waktu yang kamu miliki. Yaitu dua sayap yang akan mengarahkan mu untuk terbang kemanapun. 

Harapan Itu Butuh Perjuangan

Orang hebat itu ya seseorang yang mau menerima konsekuensi kehidupan. Setiap layar kehidupan yang diarungi, ada yang harus kita relakan agar menemukan sesuatu. Harapan itu butuh perjuangan. Keinginan yang didapati begitu mudah itu malah merendahkan nilainya. Hanya sesuatu yang diperoleh secara penuh rintangan yang sangat penting keberadaannya. Kehilangan sesuatu yang seperti itu adalah kesedihan yang mendalam. Sakit yang terasa lebih keras dari awal mula mendapatkannya.

Semua Akan Indah Pada Waktunya

Semua akan indah pada waktunya. Artinya, seseorang akan mendapatkan apa yang ia perjuangkan dan usahakan pada waktu yang tepat. Dengan usaha dan kesabaran, maka ia akan mendapatkan apa yang dicita-citakan. InyaAllah. Menyegerakan sesuatu yang masih terlarang sebelum waktunya, sungguh ia akan kembali dengan membawa kerugian dan tidak mendapatkannya. Seperti itulah kata Imam Syafi’i.

Perlahan-lahan

Terkadang, mencari jalur cepat untuk mendapatkan apa yang kita maksud, akan menghalangi kita untuk mendapatkannya. Tak jarang kita mendapatkan penghalang yang lebih besar saat menempuh jalur yang kita anggap lebih cepat. Perlahan-lahan lah dalam menentukan pilihan. Setiap keputusan itu ada baik buruknya. Sulit sih. Iya, menentukan mana yang terbaik, itulah yang sulit. Tidak ada pilihan benar atau salah, yang sejatinya benar atau salah. Penentuan tersebut hanya terfokus pada sudut pandang kita sendiri. Sudut pandang selalu menjelaskan satu hal yang sama dengan kehasilan yang berbeda, baik atau buruk. Maka begitu banyak hal yang terlihat buruk, ternyata itu adalah kebaikan. Pun demikian, hal yang terlihat baik, nyatanya itulah sebuah keburukan. 

Jangan Takut Ya

Kita punya Allah, tempat mengadu dan meminta pertolongan. Allah akan menghadirkan seseorang yang spesial yang akan selalu didekatmu dan membimbingmu. Atau mungkin seseorang itu datang dari kejauhan, tapi semua tentang nya pun dekat untuk membantu mu. Mereka adalah orang-orang yang ditakdirkan oleh Allah agar melalui kesulitan ini bersama-sama. Kamu tidak pernah sendiri. Bahkan ketika tidak ada manusia yang peduli terhadapmu, kamu pun masih tidak sendiri. Sesungguhnya, kami masih bersamaan dengan kesabaranmu atas cobaan itu. Kamu masih dengan rasa syukurmu pula atas cobaan yang tak begitu berat dibandingkan dengan selain kamu. 

La Tahzan (Jangan Bersedih)

Betapa Allah selalu ingin membahagiakan kita di setiap keadaan nan gundah. Allah berkata : " La Taiasuu Min Rauhillah (jangan berputus asa dari rahmat Allah)". Maka tenanglah, teguhlah dan optimislah, karena di penghujung setiap malam ada pagi yang cerah. Di balik setiap bukit ada taman yang indah. Di balik batu besar ada mata air yang sejuk. Setelah perjalanan jauh ada sungai yang mengalir jernih dan setelah kelelahan ada tempat peristirahatan yang nyaman. Setelah kesedihan ada kebahagiaan. Maka optimislah selalu dalam menghadapi lika-liku hidup ini. Tersenyumlah sehebatnya. Barangkali disana ada aku yang tengah melihat senyum mu, dan aku merasa bahagia, karena keindahan senyum mu itu. 

Tetaplah Semangat

Karena setiap kesedihan dan kesulitan itu tidak kekal. Ia akan berganti kesenangan dan kemudahan seiring berjalannya waktu.

Syeikh Ibn ‘Atha’illah berkata:

ادْفِنْ وجودَك في أرضِ الخمولِ فما نَبَتَ مما لم يُدْفَنْ لا يَتِمُّ نَتَاجُه

“Kuburlah dirimu di tanah kerendahan, karena sesuatu yang tumbuh tanpa dikubur (ditanam) hasilnya kurang sempurna”

Tetap semangat, terus berkarya dan jangan mengeluh! Karena semua akan indah pada waktunya. Seluruh air di samudera lautan tidak bisa menenggelamkan sebuah perahu kecil, jika airnya tidak masuk ke dalam perahu tersebut. Maka, seluruh kegalauan, kesedihan, kegundahan, beban hidup di dunia ini tidak bisa menenggelamkan hati kita, kecuali kita membiarkannya masuk ke dalam hati kita sendiri. 


Oleh : Tgk Hanum Al Farani