Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Sejarah dan Keutamaan Dalail Khairat


majalahumdah.com | Dalail Khairat tidak diragukan lagi kemasyuran dan keutamaannya bagi umat muslim dunia. Lebih lebih para penuntut ilmu diberbagai tempat. Di Dayah MUDI misalnya, turun temurun nasihat supaya santri yakin membaca kitab ini supaya di buka futuh ilmu dan lancar untuk membaca baris kitab kuning. Adapun di masyarakat luas Dalail Khairat di baca pada acara pesta atau di bulan maulid. 

Kitab Dalail di tulis oleh seorang faqih yaitu Syekh Abu Abdillah Muhammad Bin Sulaiman Al-Jazuli (872. Beliau adalah keturuan Nabi Saw.  Nama lengkap beliau adalah Sayyid Abu Abdillah Muhammad bin Sulaiman bin Yala bin Yakhluf bin Musa bin Abdurrahman bin Abu Bakar bin Sulaiman bin Ali bin Yusuf bin Isa bun Abdullah bun Jundur bin Abdurrahman Muhammad bin Ahmad Hasan bin Ismail bin Jafar bin Abdullah bin Hasan bin Hasan bin Ali bin Abi Thalib RA. 

Al Jazuli pada nama beliau di ambil dari nama Kabilah Jazulah, salah satu kabilah di Barbar (Afrika Utara), lalu beliau belajar di Fas/Fez (salah satu kota besar di Maroko) selama 14 tahun. Kitab yang fenomenal di latar belakangi oleh sebuah kejadian. Pada satu kali saat hendak melaksanakan shalat Dzuhur, Imam Jazuli beliau tidak menemukan timba air saat hendak berwudhu. Pada hari selanjutnya keadaan masih sama. Kemudian dari tempat yang tinggi seorang perempuan kecil bertanya “Siapa kamu?” “Sulaiman Al Jazuli” jawabnya. Anak kecil itu berkata. Engkau adalah sosok yang masyhur dengan kebaikan namun mengapa bingung untuk megambil air sumur? 

Lalu perempuan kecil itu meludah kesumur, dan air nya menjadi penuh dan naik ke permukaan bumi. Setelah Syekh Jazuli berwudhu, beliau berkata “dengan apa engkau memperoleh keistimewaaan ini”, anak itu menjawab “dengan memperbanyak shalawat kepada seseorang yang bila berjalan di dataran sunyi, maka binatang buas akan mengasihinya. Kemudian Syekh Jazuli bersumpah, beliau akan menulis kitab yang berisi shalawat kepada Rasulullah Saw. (Imam al-Fasi, Bulugul al-Massarat Syarkhi Dalāil al-Khaīrāt). 

Didalam kitab dalail terdapat shalawat shalawat, hadis hadis tentang kelebihan shalawat, asma asma Allah dan doa doa yang sangat menyentuh hati kita. Tata cara membaca dalail khiarat Kitab Dalail al-Khairat dimulai dengan tertib yang diajarkan oleh penyusunnya. Yaitu dimulai dengan membaca istigfar, shalawat, lalu al Fatihah. Selanjutnya, membaca ayat kursi dan membaca asmaul husna. Dilanjutkan membaca salawat mengiringi nama-nama Nabi Muhammad Saw yang berjumlah 201 nama. Baru setelah itu kita membaca membaca kitab ini dengan mengikuti ketentuan pembagian harian yang disebut hizb.

Keutamaan membaca dalail khairat sangat banyak. Apalagi pada malam jumat. Dalail menciptakan koneksi seseorang dengan Rasulullah. Membuat hati tenang, di tuntaskan segala hajat, ketenangan pikiran, mengundang rahmat, diampuni segala dosa, mendapatkan syafaat Rasulullah, mencerahkan wajah, menimbulkan kegembiraan, menghilangkan kesusahan dll. 

Habib Zain dalam kitabnya Minhajus shawi menukil dari Imam Abdullah al Haddad supaya berniat membaca shalawat sebagai bentuk cinta kepada Nabi Muhammad Saw, rindu kepadanya, mengagungkan kebenarannya, dan memuliakannya. 


Redaksi