Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Di Balik Lafaz "Amin"

 

Di Balik Lafaz "Amin"

 

 majalahumdah.com Sudah tak asing di pendengaran kita semua dengan lafadz ini. Minimal dalam sehari semalam setiap hamba mengucapkan 17 kali lafadz ini dalam setiap shalatnya, ditambah lagi dengan setiap selesai  doa yang ia panjat. Namun bagaimanakah latar belakang dari lafadz ini serta apa faedah bagi si pembaca lafadz ini di setiap shalat dan doanya?

Termaktub dalam kitab “Hasyiah Ash Shawi ‘Ala Tafsir Al Jalalain” disebutkan bahwa lafadz آمين bukanlah bagian dari surah Al Fatihah, bahkan bukanlah bgia dari Alquran. Namun sunat menghadirkan آمين bagi orang yang membaca Al Fatihah, dispisahkan dengan Al Fathih dengan diam sjenak agar dapat membedakan antara sesuatu yang merupakan Alquran, dan yang bukan Alquran. Dan sunat pula mendatangkan lafadz آمين bagi setiap orang yang memanjatkan doa.

Menurut pendapat shahih, lafadz آمين merupakan isim fi’il amar dengan makna  إستجب(perkenankan olehmu ya Allah), mabni di atas fathah serta boleh dibaca dengan mad pada hamzah dan qashar pada hamzah. Ada yang berargumen, bahwa lafadz آمين merupakan salah satu nama dari nama-nama Allah, takdirnya yaitu آمين يا. Pendapat ini ditolak dengan dua segi:

1.       Seandainya demikian, sungguh sepantasnya lafadz آمين mabni diatas dhammah, karena ia merupakan munada mufrad ma’rifah.

2.       Sesungguhnya nama-nama Allah Tauqifiyah, dan آمين merupakan sebagian dari keistimewaan ummat Nabi Muhammad SAW yang tidak diberikan bagi seorang pun sebelumnya, kecuali bagi Nabi Musa AS dan Nabi Harun AS manakala disebutkan dalam hadis:

إن الله أعطى لم تعط أحدا قبلهم: السلام هو تحية اهل الجنة وصفوق الملئكة و آمين إلا ما كان من موسى وهارون

Maknanya, sesungguhnya Musa berdoa terhadap Harun, dan Harun mengaminkannya. Kemudian Allah berfirman saat Nabi Musa berdoa, قد أجبت دعوتكما  

Dalam sebuah ahdis disebutkan:

إن آمين كاالطابع الذي يطبع به على الكتاب

“Sungguh آمين seperti perangko yang dicap di atas surat.”

 

Dalam hadis lain.

آمين درجة في الجنة

Amiiin merupakan satu tingkatan dalam surga.

Sayyidina Abu Bakar AS pernah berkata:

إنه حرف يكتب به لقائله درجة في الجنة

 

“sesungguhnya lafadz آمين merupakan stu huruf yang dituliskan bagi orang yang mengatakannya akan satu derajat dalam surga.

Wahab bin Munabbin berkata:

آمين أربعة أحرف يخلق الله من كل حرف ملكا يقول: اللهم اغفر لكل من قال آمين 

“Lafadz آمين tersusun dari 4 huruf, yang Allah ciptakan dari setiap hurufnya satu malaikat yang berkata: “Ya Allah, ampunilah setiap orang yang membaca آمين

 

Wassalam….

Referensi Kitab Hasyiah Shawi Jilid 1 Hal 18