ADA QAEDAH DIBALIK TIKAR
Latar belakang perkembangan ekonomi islam saat ini adalah wujud dari upaya menerjemahkan visi islam yang rahmatan lilalamin, berkeadilan, universalitas[alamiah] dan seimbang dengan alam karena jika agama di topang dengan ekonomi yang kuat maka agama akan menjadi raksasa superioritas yang mudah mempengaruhi nilai-nilai ajarannya pada masyarakat dunia lewat jalur ekonomi.
Namun demikian perkembangan aspek ekonomi telah mengundang berbagai persoalan yang memerlukan kepastian hukumnya, sementara peristiwa dan masalah dalam kehidupan manusia terus berkembang dan tak terbatas, maka harus adanyaa upaya melakukan ijtihad terhadap masalah kekinian dengan menggunakan kaedah fiqhiah yang sudah dirumuskan oleh ahli fiqh.
Kaedah fiqhiah adalah kaedah hukum yang bersifat umum yang di ambil dari dali-dalil yang bersumber dari “AL-QURAN DAN HADIST”.
Ada 5 kaedah pokok dalam fiqh yang telah di generalisir oleh para ulama dari berbagai masalah furu’iyah yang ada dengan nalar induktif.
AL-UMURU BIMAQASIDIHA
AL-YAQINU LA YUDZALU BISYAKKI
AL-MASYAQQATU GHULIBATTAISIR
AL-FAURUYUDZALU
AL-A’DATU MUHKAMATUN
Ada yang tau bagaimana sih asal muasal terbentuknya 5 kaedah pokok tersebut?
Imam Jalaluddin As-suyuthi pernah mengisahkan di dalam kitab Izhah Al-Qawaidul Fiqhiyyah karangan Al-Alim Al-Alamah syekh A’bdillah Saiid Al-lahji tentang sosok kadzi dikalangan mazhab imam syafi’, abu said al harawi nama asli beliau adalah Abdul Majid bin Ismail bin Muhammad, wafat pada tahun 537H, beliau sering mendengar kabar, ada sosok imam dikalangan mazhab imam syafi’ yang terkenal dengan faqqih dan kezuhudannya terhadap duniawi yang mampu merangkum semua furu’ fiqhiah ke dalam 17 qaedah dialah Aba Thahir Ad-Dabbadasi nama asli beliau adalah Muhammad bin Muhammad bin Sufyan seorang imam ahli rakyu di irak pada kurun yang empat, beliau wafat pada tahun 473H.
Sangking penasarannya el harawi pun berangklat menuju ketempat kediamannya aba thahir di bahirah, salah satu kota di afganistan, beliau ingin melihat apa kesibukan sehari-hari Aba Thahir dan ingin mendengar langsung qaedah tersebut.
Aba memiliki kekurangan fisik yaitu beliau tidak bisa melihat,beliau selalu mengulang-mengulang qaedah seusai jamaah di mesjid.karena aba thahir tidak mau kaedah yang di ulang-ulangnya diketahui oleh orang lain,beliau memulainya setelah para jamaah keluar dari mesjid.
اليقين لا يزول بالشق
Kemudian timbul lah satu ide kreatif dari Qazhi husein,beliau berencana untuk meringkasnya kembali menjadi 4 buah qaedah yang ia rasa lebih efektif dari 7 buah qaedah yang diantaranya adalah:
اليقين لا يزول بالشق
المشقة تجلب التيسير
الضرر يزال
العادة محكمة