Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Tersadar dengan baju kotor



Terkadang hal sepele pun dapat membuat kita tersadar akan sesuatu yang besar,begitu halnya baju baru yang kotor dan sepasang hati yang usang dan berkarat. Sewaktu yang masih lekat di ingatan , penulis tersadar ,tersentak,dan malu sejadi-jadinya akan diri sendiri di saat kala itu penulis merasa sangat menyesal dan agak merasa bersalah akan baju baru yang penulis kenakan kotor dan ternodai bekas minyak di drom bensin. Penulis kala itu menghardik diri seolah tak becus sekedar menjaga sehelai pakaian.tapi tak dapat ditampik, seolah diri disadarkan dengan ujaran nasehat yang menyadarkan:

 “wahai jiwa , kau begitu takut-nya pada bajumu yang kotor ,tetapi begitu sepele dan tak acuhnya kepada hatimu yang telah usang dan berkarat !”

Saat itu , perlahan penulis berjalan menuju tempat wudhu guna membersihkan baju yang kotor tersebut dan perlahan-lahan hardikan sanubari kian terasa...

“sebegitu cepatnya kau bersihkan bajumu yang hanya tak seberapa itu.kau lupakan muara petaka yang lebih agung ... hatimu … hatimu … hatimu ! ...”

Tersadar,terasa sangat malu,rasanya ingin menghardik diri sedalam-dalam-nya.tapi memang begitulah kita,kita lupa … kita lalai … bahkan kita seringkali merasa itu adalah hal yang sangat sepele ,padahal itu merupakan muara bencana andai kita lalai terhadapnya. Baca juga : Sejatinya kaya

Soalan hati,ia amat sangat telah terkulai lemah,hitam legam diamuk dosa-dosa,tapi kita hanya senyam-senyum , berleha-leho tak mengurusnya.Padahal ia sungguh sangat berkarat ,tak mampu lagi memancarkan nur ilahiyah yang murni darinya. Maka sejenak sadarlah , bergegaslah membersihkan hati yang kian lama bak kelereng di ampas itu,tak memantulkan cahaya.padahal hakikatnya ia adalah cermin yang sangat agung,tempat di mana allah menilai dirimu.

Maka ,ayolah sama-sama kita sadar,bahwa hati kita sudah sedemikian buruknya dan perlu dibersihkan

Tabik…