Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Kenali peribadimu



   Seringkali kita membicarakan orang yang kita cintai atau kita hormati atau yang telah berpisah dengan kita, kita ingat segala kebaikannya dan tidak ketinggalan juga kita membicarakan kelemahannya, misalnya dia suka bergaul, suka menolong, tidak menyisih dari masyarakat, dan tidak mementingkan diri sendiri atau keluarganya, kita gelar dia sebagai “orang yang bermasyarakat”, tubuhnya sehat, mukanya berseri-seri karena sehat tubuh dan jiwanya, dia gemar berolahraga, kita namai dia “orang sehat”, pemahamannya luas, penyelidikannya tajam, akalnya tajam, buah pikirannya baik dan ia pun cepat mengambil kesimpulan kita namakan dia “orang yang cerdik dan pandai”. Semuanya yaitu pergaulan, kesehatan, akal, dan pengetahuan berkumpul pada satu orang, kumpulan itulah yang membentuk suatu pribadi, lemah atau kuat, berlebih atau berkurang, dari segala yang disebutkan itu menyebabkan lemah atau kuatnya pribadi,dialah yang menentukan mutu seseorang. Pribadi adalah kumpulan sifat dan kelebihan yang menunjukkan kelebihan seseorang daripada orang lain sehingga ada manusia besar dan kecil, ada manusia yang berarti hidupnya ada juga yang tidak berarti sama sekali, kedatanagannya tidak mengenapkan dan kepergiannya tidak menganjilkan. Tinggi atau rendahnya pribadi seseorang adalah karena usaha dirinya, caranya berpikir, jauhnya memandang, dan kuatnya semangat diri sendiri, melihat suatu pribadi tidak boleh terpengaruh oleh rasa sayang dan benci, seringkali terjadi baru saja kita bertemu dengan seseorang lantas kita menyayanginya atau sebaliknya padahal belum pantas ada hubungan sayang dan benci dalam perkara ini. Memang terkadang kita sayang kepadanya karena keikhlasannya, kemuliaan hatinya, kesetiaan, dan keberaniannya. Kita membencinya karena dia curang, tidak mengenal kejujuran, bakhil, pemalu dan menggunting dalam lipatan akan tetapi terkadang kita menyayangi seseorang karena orang itu mau kita manfaatkan untuk kepentingan kita sendiri atau kita membenci bukan dia bersalah namun hanya saja karena kita orang pembenci. Sangat perlukah kita mempelajari pribadi manusia akan tetapi lebih penting lagi seperti kata Socrates yang terkenal “kenalilah siapa dirimu, kenalilah pribadimu sendiri”. Namun haruslah kita sadar pula bahwa mengenal diri sendiri lebih sulit daripada mengetahui pribadi orang lain tapi nabi Muhammad SAW pernah bersabda “berbahagialah orang yang mementingkan memperhatikan keburukan diri sendiri sehingga tidak sempat memperhatikan keburukan orang lain” (HR. Al-Bazzar)

Oleh: Zakirul Fuad 4f