Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Fatamorgana Dunia

 

Fatamorgana Dunia

majalahumdah.com Di dunia yang fana ini,tentunya kita sebagai makhluk sosial. Banyak sekali pengalaman-pengalaman yang telah kita lewatkan. Pastinya,semua itu tidak luput dari khayalan-khayalan dan imajinasi yang singgah di benak kita masing-masing. Seluk beluk kehidupan yang berbeda-beda melahirkan berbagai buih nasehat baik untuk individu lain maupun pribadi kita masing-masing.


Namun masih ada atau bahkan masih banyak hal-hal yang belum kalian sentuh dengan Aksimu, yang  tentunya ingin kalian tantang di hidup ini? Baik itu dari masalah politik maupun sosial,Atau bahkan ingin berkunjung ke dunia perang perasaan.

Nah,mengenal kata perasaan,cinta merupakan salah satunya pemeran nya.

tentunya setiap manusia dalam hidupnya telah diberi fitrah untuk mengenal lawan jenisnya,dan sebuah pertemuan merupakan suatu yang di dambakan setiap insan pastinya.

So,pertemuan yang seperti apa yang diharapkan oleh seorang insan? Apakah mengikuti trend anak zaman sekarang yang melangkah jauh dari tatanan syariat? Yaitu melalui bebasnya pergaulan antar lawan jenis,seperti yang maraknya terjadi di panggung sandiwara sekarang,Atau kita lebih memilih jalur yang direstui syariat yaitu hubungan yang sah,atau istilah lainnya adalah nikah.


Berbicara soal nikah,zaman sekarang lagi trendnya nikah Muda,banyak sekali popularitas remaja yang mengambil sikap untuk melepas masa lajangnya dengan mempersanding sang kekasih dengan cara yang halal.

namunnn..ditinjau dari satu sisi memang hal tersebut merupakan hal yang positif,mengapa demikian? Karena dengan adanya nikah muda dapat mengurangi pergaulan bebas antar remaja yang begitu meresahkan dan menyisakan duka yang mendalam bagi mereka yang salah menitipkan sekeping cinta.

selain mengikuti sunnah,menikah juga dapat menjadi salah satu penopang hidup para remaja  dari pengaruh negatif dunia luar hingga lupa siapa jati dirinya.


Namun di saat seseorang menjadikan pernikahan sebagai solusi,apakah kita memang betul-betul siap untuk mempersiapkan diri  untuk tahap kehidupan selanjutnya? Menikah jangan hanya dijadikan sebagai pelampiasan Agar terhindar dari pengaruh dunia luar saja,Akan tetapi kita juga harus menyibukkan diri untuk berbenah menjadi pribadi yang lebih baik.

kenapa? Ya karena tidak ada manusia yang sempurna dan tidak ada insan yang sanggup menjadikan dirinya menjadi pribadi yang sesuai dengan apa yang diharapkan oleh orang lain.

Menikah bukan berbicara 2 pasangan tersebut bisa menyatukan dua perbedaan menjadi satu,itu tidak mungkin! Tetapi yang menjadi prioritas dalam ikatan sakrar itu adalah bisa memahami perbedaan masing masing,itulah hakikat nya yang mengarahkan pasangan tersebut selalu hidup dalam bahtera kebahagian.


namun yang menjadi pertanyaan nya Apakah sudahhh siap??? Karena untuk selanjutnya mereka akan menuju tahap yang serius,yang membutuhkan persiapan yang mulus untuk hasil yang serius.

Melepas lajang! , kata yang terdengar horor  bagi orang yang memang belum memiliki mental untuk hal tersebut,Namun menjadi sebuah kebahagiaan bagi orang yang memang telah lama menantikan dan selalu berdoa untuk dipersatukan dengan orang yang tercinta di setiap penghujung malam.

ya begitulah kira-kira, kamu bagaimana? Ready kah? Entahlah,yang pasti berbicara soal hati ,hanya diri sendiri yang lebih memahami.

Di kehidupan yang penuh dengan candaan ini,masihkah kita berambisi untuk sebuah Ambisi yang tak kunjung pasti? Atau bahkan masih mempersibukkan diri menghadapi halusinasi yang kian lama menyelimuti hati ,intinya! Kita semua mempunyai peluang untuk mengontrol kompas Jalan kehidupan kita masing-masing, dan untuk mencapar garis  Finishnya, tentu tidak lepas dari sebuah mimpi, yang Mengarahkan hayalan menjadi kenyataan.


Tinggalkan apa saja yang membuat mimpimu terhalang, bawa semua ekspetasimu kedalam realita, jangan hanya main didunia cinta, karena cinta hanyalah Fatamorgana semata, yang secara dhahir kerlihat sempurna, namun di Mata sang Maha cinta semua itu Fana. Terbanglah ke dunia luar. tapi bukan untuk aksi duniawi, karena tujuan Kita adalah akhirat, dunia lah perantaraanya, siapkan per bekalan yang matang untuk kembali dengan kenang.

Memang Jalan yang kita tempuh tidak semuanya turus, lika- liku yang harus terlewati tahap - Pertahapnya, membuat kita sadar arti sebuah kehidupan

Di posisi kita sebagai santri pastinya sangat banyak Problem kehidupan yang kita temukan, sesekali Pikiran dirasuki oleh hal-hal yang membuat hati goyah, ingin tetap di dayah, atau terbang ke dunia bebas. entahlah, yang jelas keberadaan kita di dayah merupakan sebuah hidayah dari Allah, Ikuti saja alurnya, jika memang suatu saat harus melawan arus, maka berbaliklah, seama semuanya tidak menghasilkan goresan kepahitan yang melahirkan bekasan.


Jangan ragu dengan ketetapan Tuhan, karena keheningan Malam pun mengakui bahwa jalan yang telah ditetapkan Tuhan kepada kita adalah jalan kebaikan, dan ketika kamu dihadapkan pilihan, yaitu ingin tetap didayah atau kedunia bebas, Maka tetaplah berada di keadaanmu yang sekarang, ibarat sebuah pohon yang telah subur dan terawat di suatu tempat, diketika kita memindahkannya ke tempat lain,Maka tidak akan subur seperti semula.

Yakinlah kita semua akan menemukan titik temu kebahgiaan, karena poros dunia tidak selamanya di tempat yang sama, semua ada masanya dan setiap masa ada orangnya, tetaplah berjuang hingga lelahmu terbayar.

berusahalah untuk memahami diri sendiri , karena tidak Semua orang mengerti keadaanmu, dan juga tidak semua orang peduli dengan kesedihanmu, Namun ada sebagian orang yang memang paham dengan suasana hatimu.


Just a reminder, Jadikan masa lalumu sebagai sebuah pengalaman yang menjadi motivasi, untuk merubah garis kehidupan, menjadi lebih baik, dan berusaha memperbaiki diri, Menjadi manusia yang lebih memahami makna kehidupan, dan selalu merangkul keberkahan.


Oleh : Nrfazlia