Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Sejarah dan Keutamaan Maulid Ad-Dhiyaul lami' Karangan Al- Habib Umar bin Hafidz

Sejarah dan Keutamaan Maulid Ad-Dhiyaul lami' Karangan Al- Habib Umar bin Hafidz


majalahumdah.com Maulid Ad- Dhiyaul lami’ adalah maulid kontemporer yang di tulis oleh al- 'Alamah al Habib Umar bin Muhammad bin Salim bin Hafidz tahun 1994 di Kota Syihr dekat Mukalla Yaman. Maulid Dhiaul lami’ artinya cahaya yang terang benderang. Habib Umar pada suatu malam memanggil salah satu muridnya yang penulis, lalu berkata: "bawakan kertas, tulislah" lalu beliau mengatakan maulid mulai tengah malam dan sekitar sepertiga malam terakhir seluruh Maulid ad-Dhiyaul lami' sudah selesai.

Habib Umar adalah Ulama yang lahir di Kota Tarim pada Senin 4 Muharram 1388 H atau 27 Mei 1963 M. Beliau lahir sebelum fajar terbit dan hidup dalam lingkungan penuh dengan khazanah keilmuan. Habib Umar adalah Mudir Darul Musthafa Yaman. Beliau ahli fiqh, tauhid, tashawuf dan ahli dalam sastra. Ulama besar yang murid-muridnya telah tersebar di seluruh dunia. Diantara murid senior beliau yang sudah pernah mengisi Tabligh akbar di dayah MUDI adalah Habib Jindan bin Novel, Habib Salim bin Novel dan Habib Ali Zainal Abidin Al Hamid. 

Keindahan Maulid Ad- Dhiaul lami’ yang telah dirangkai oleh beliau mengandung hampir seluruh sejarah nabi Muhammad Saw. Pada bagian awal maulid berjumlah 12 melambangkan tanggal lahir Rasulullah Saw, kemudian 3 susunan berikutnya disebutkan 3 ayat dari surat al-Fath, at Taubah dan al-Ahzab. 

Puji pujian kepada Rasulullah, sahabat dan keluarganya. Mengajak pembaca maulid ini untuk mencintai Rasulullah dengan membela, mengikuti. Susunannya nan indah, puitis dan syarat akan makna yang besar. Disebutkan juga nasab yang suci lagi mulia dari Nabi Muhammad Saw.Maulid Maulid ad-Dhiaul lami’ yang penuh filosifi dan ringkas membuat maulid ini sangat digandrungi oleh anak anak muda. 

Habib Munzir al Musawwa mengatakan, diantara keutamaan yang terdapat dalam Maulid ini adalah ruh Rasulullah hadir dalam majelis maulid Dhiyaul Lami'. Banyak jamaah yang bermimpi dengan para sahabat. Sangat banyak keutamaan membaca shalawat, terlebih lagi di hari jumat. Sayyid Bakri bin Muhammafd Syatha adDimyati di dalam Kifayatul Atqiya Min Minhajus Asfiya diantara kelebihan shalawat adalah menurunkan rahmat Allah, mendapatkan syafaat Nabi Saw, mengikuti tradisi malaikat, membedakan orang beriman dengan orang munafik dan orang kafir, dipermudah segala hajat, keselamatan dari api neraka, masuk kedalam surga, dan mendapat salam dari Allah Swt.


Mahalull Qiyam

Mungkin kita pernah menyaksikan para dalam majelis maulid berdiri, ini adalah posisi mahalul qiyam yang juga merupakan puncak dari sebuah majelis maulid. Tidak hanya Dhiaul Lami’, hampir semua maulid memiliki bagian Mahalull Qiyam. Seperti Maulid Simtutdurrar, Maulid Diba’ dan Maulid Barzanji. 

Mahalul qiyam adalah kedaan seseorang merasakan seakan-akan Nabi Saw hadir didalam majelis, memuliakan beliau Saw. Kita maklumi berdiri karena menghormati adalah hal yang biasa didalam masyarakat. Berdiri karena hadir guru di ruang belajar, berdiri karena menyambut tamu, sikap tegak karena menghormati bendera. Apalagi penghormatan ini dilakukan untuk Nabi Muhammad Saw. Walaupun tidak wajib, namun berdiri ketika maulid adalah perbuatan yang dianggap baik. Imam Muslim meriwayatkan bahwa Nabi bersabda kepada Sahabat Anshar "Berdirilah kalian untuk tuan kalian dan orang yang paling baik diantara kalian".

Majelis maulid juga nan harum, didalamnya dibakar kayu gharu dan dupa. Hal ini adalah itba’ mengikuti perbuatan Rasulullah, beliau Saw menyukai yang wangi-wangi. Di Masjidil Haram dan Masjid Nabawi hal ini sangat lumrah dan masyhur. Tempat bakar bukhur itu di kelilingi dalam majelis. Marhaban Marhaban Yaa Nurul’aini. Selamat datang, selamat datang Wahai Cahaya Mata ku.


Rizky Ramadhana AR