Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Tips Mudah Menghafal Dalam Kitab Durratun Nasihin


majalahumdah.com | Menghafal merupakan kegiatan meresapkan sesuatu ke dalam pikiran agar selalu diingat. Ada orang yang membutuhkan waktu yang sangat lama untuk bisa menghafal, namun tidak menafikan bahwa ada juga yang bisa menghafal dalam jangka waktu yang singkat. Namun pada prinsipnya, menghafal ini membutuhkan konsentrasi yang tinggi, sehingga sesuatu yang berusaha diingat dapat merasuk ke dalam pikiran.

Dalam dunia pendidikan, hampir seluruh disiplin ilmu membutuhkan hafalan serta ingatan yang kuat agar dapat dipahami dan dipraktekkan seluruhnya. Di pondok pesantren, menghafal sangat menjadi pokok pembelajaran, bahkan menjadi syarat kenaikan kelas. Kitab-kitab yang menjadi syarat santri lanjut ke jenjang selanjutnya ini pun memiliki materi yang lumayan banyak. Alfiyah ibnu malik misalnya, salah satu kitab yang paling banyak dijadikan rujukan nahwu di seluruh pondok pesantren di nusantara. Kitab ini meiliki 1000 buah bait, terbilang banyak. Tak sedikit santri yang tidak mampu menghafal keseluruhan bait ini.  

Keresahan sulit menghafal pun merambat kepada para guru. Di mana seorang guru harus bisa menghafal pelajaran yang sudah ia pelajari atau bahkan pelajaran yang akan ia pelajari fungsinya agar ia bisa menjawab semua pertanyaan yang dilontarkan sang murid kepadanya secara benar dan dapat dijadikan pegangan. Karena banyak Santri ataupun pelajar yang bahkan tidak lagi melihat kepada kitab saat dia mendengar jawaban dari gurunya, artinya si santri menjadikan gurunya sebagai referensi mutlak.

Termaktub dalam kitab Durratun Nasihin dan sederetan kitab lainnya, yang memberi solusi dan tips kepada seorang penuntut ilmu bagaimana cara agar mudah dalam menghafal, diantaranya adalah. 


1. Shalat malam walau dua rakaat 

Menunaikan sholat tahajud bukanlah ibadah yang mudah, karena harus rela bangun saat sedang nyaman terlelap di malam hari dan utamanya di sepertiga malam yang terakhir. Waktu dimana kebanyakan insan masih beristirahat dan nyenyak-nyenyaknya.

Anjuran Sholat Tahajud tertulis dalam Al-Quran surat al-Isra ayat 79,


وَمِنَ اللَّيْلِ فَتَهَجَّدْ بِهِ نَافِلَةً لَكَ عَسَى أَنْ يَبْعَثَكَ رَبُّكَ مَقَامًا مَحْمُودًا

Artinya; “Dan pada sebagian malam hari bertahajudlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu mudah-mudahan Tuhan mengangkat kamu ke tempat yang terpuji”

Sholat tahajud biasanya hanya dapat ditunaikan oleh orang-orang yang memiliki ketulusan niat. Karena tidak semua orang dapat melakukannya apa lagi harus bangun, melawan rasa kantuk, melawan dinginnya malam, dan merelakan jam istirahat malam untuk menunaikan sholat tahajud.


2. Selalu dalam keadaaan berwudhu

Meerawat wudhu membuat seseorang dicintai oleh Allah SWT, sebagaimana firman Allah dalam Surat Al-Baqarah berikut ini

 إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ التَّوَّابِينَ وَيُحِبُّ الْمُتَطَهِّرِينَ


Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertaubat dan orang-orang yang mensucikan diri (QS. Al-Baqarah : 222). 

Kalau Allah sudah cinta, maka jangan ragukan lagi nur Allah berupa pengetahuan mudah tertancap dan nyaman dalam pikiran kita.

Wudhu juga membuat orang yang melakukannya merasakan kesegaran, segar secara lahir dan batin. Tubuh merasa segar karena efek yang ditimbulkan air saat menyentuh kulit. Batin pun ikut segar, karena setan pun enggan mengganggu hatinya, sehingga fokus saat menuntut dan menghafal ilmu pengetahuan, sesuai dengan sabda Nabi SAW


وَعَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ : قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إذَا اسْتَيْقَظَ أَحَدُكُمْ مِنْ نَوْمِهِ فَلْيَسْتَنْثِرْ ثَلَاثًا فَإِنَّ الشَّيْطَانَ يَبِيتُ عَلَى خَيْشُومِهِ

Dari Abu Hurairah Radliyallahu ‘anhu bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Apabila seseorang diantara kamu bangun dari tidur maka hendaklah ia menghisap air ke dalam hidungnya tiga kali an menghembuskannya keluar karena setan tidur di dalam rongga hidung itu”. 


3. Istiqamah dalam bertaqwa

Taqwa ialah menunaikan seluruh yang Allah perintahkan serta menjauhi semua hal yang telah Allah larang. Taqwa dituntut konsisten, artinya baik saat sedang sendiri atau tidak, saat di rumah atau di mana saja. Karena dengan konsisten dalam bertaqwa mampu membuat kita tak menuruti semua keinginan nafsu, yang mampu membuat kita keluar dari batas hak.


4. Jadikan ibadah sebagai tujuan utama saat makan

Salah satu dari kebutuhan pokok ialah mengkonsumsi sedikit makanan agar tubuh terus terasa sehat. Makanan yang dikonsumsi ialah makanan yang sesuai dengan porsinya, tidak terlalu banyak juga tidak terlalu sedikit. 

Makanlah makanan dengan cara meniatkan agar makanan yang dikonsumsi ini bisa membuat kita kuat beribadah, mudah dalam belajar, dan fokus saat menghafal pelajaran karena pikiran tidak harus disibukkan sebab kosongnya perut.


5. Bersiwak

Bersiwak merupakan anjuran Rasulullah SAW. Bersiwak juga sebagai sarana untuk menjaga mulut dan gigi dari ketidakterawatan sehingga mendatangkan ketidaknyamanan, baik bagi pribadi maupun orang lain. Saat tubuh terasa nyaman maka dapat dipastikan pelajaran akan mudah kita dapatkan yang kemudian kita hafal sebagai bekal.

Usahakanlah menerapkan semuanya, bila tidak mampu, maka jangan sampai meninggalkan semua, lakukanlah semampunya. Sesuai dengan qaidah fiqh,

ما لا يدرك كله لا يترك كله

Artinya; ‘apa yang tidak bisa dikerjakan dengan sempurna atau ideal, maka jangan sampai sama sekali tidak melakukan’


Oleh : T. Muhammad Hadi Subulana Karimuddin