Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Bolehkah Berpuasa Penuh di Bulan Syakban?

Bulan Syakban merupakan salah satu bulan yang istimewa. Di lain sisi ini merupakan bulannya Rasulullah SAW. Kelebihan dan keutamaannya menjadi pendobrak semangat untuk senantiasa meningkatkan kualitas ibadah.

Kita menyadari bulan Syakban sebagai bulan yang mulia, maka sudah sepantasnya mempergunakannya sebaik mungkin dan maksimal. Karena banyak keutamaan yang dapat kita raih di bulan yang penuh kebaikan ini dibandingkan bulan lainnya.

Salah satu ibadah yang tidak pernah dilewatkan oleh Rasulullah selama bulan syakban adalah puasa. Menurut hadis yang diriwayatkan oleh Imam Abu Dawud dan Imam Nasa'i, salah satu keutamaan bulan Syakban adalah diangkatnya seluruh amalan manusia, sehingga Rasulullah SAW sering berpuasa di bulan Syakban. 

Lalu, timbul pertanyaan bagaimanakah Rasulullah SAW berpuasa pada bulan ini? Apakah beliau berpuasa penuh atau hanya di sebagian hari saja? 

Dalam hadis riwayat Muslim diterangkan bahwa sebagaimana berikut ini:

عَنْ أَبِي سَلَمَةَ قَالَ سَأَلْتُ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا عَنْ صِيَامِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَتْ كَانَ يَصُومُ حَتَّى نَقُولَ قَدْ صَامَ وَيُفْطِرُ حَتَّى نَقُولَ قَدْ أَفْطَرَ وَلَمْ أَرَهُ صَائِمًا مِنْ شَهْرٍ قَطُّ أَكْثَرَ مِنْ صِيَامِهِ مِنْ شَعْبَانَ كَانَ يَصُومُ شَعْبَانَ كُلَّهُ كَانَ يَصُومُ شَعْبَانَ إِلَّا قَلِيلًا (رواه مسلم)

Artinya:

Dari Abu Salamah RA (w. 93 H) ia berkata, saya pernah bertanya kepada Aisyah RA  tentang puasa Rasulullah SAW, maka ia pun berkata: "Rasulullah SAW sering berpuasa hingga kami mengira bahwa beliau akan puasa seterusnya. Dan beliau sering berbuka (tidak puasa) sehingga kami mengira beliau akan berbuka (tidak puasa) terus-menerus. Dan aku tidak pernah melihat beliau berpuasa terus sebulan penuh kecuali di bulan Ramadan. Dan aku juga tidak pernah melihat beliau puasa sunah dalam sebulan yang lebih banyak dari pada puasanya di bulan Syakban. Beliau berpuasa pada bulan Syakban hingga sisa harinya tinggal sedikit". (HR. Muslim)

Dari hadis di atas dapat kita ambil tiga Istifadah penting yaitu: 

Pertama, Imam Nawawi dalam kitabnya Syarh Muslim mengatakan bahwa maksud kata Kullahu (كُلَّه) yang artinya puasa penuh satu bulan adalah Ghalibuhu (غَالِبُه) yang artinya puasa sebagian besarnya. Sehingga Rasulullah SAW kadang berpuasa penuh satu bulan, kadang berpuasa sebagian di awal bulan saja. Kadang pula beliau berpuasa di akhir bulan saja, dan terkadang tidak puasa sama sekali di bulan Syakban tersebut. Hal senada juga tertera dalam kitab fathul bari karangan Imam Ibnu Hajar al-Asqalani.

Kedua, disunahkan untuk berpuasa di bulan Syakban karena di bulan inilah seluruh amalan selama setahun diangkat. 

Ketiga, hikmah Rasulullah SAW tidak berpuasa penuh adalah agar tidak memberatkan umatnya untuk berpuasa penuh pada bulan Syakban. Sehingga sunah ini dianjurkan untuk diamalkan berdasarkan kadar kemampuan seseorang.

Oleh karena itu, marilah kita memanfaatkan momentum ini untuk senantiasa memaksimalkan ibadah baik dengan berpuasa ataupun lainnya sebagai latihan awal menyambut datangnya bulan Ramadhan yang penuh berkah.

Wallahu a'lam