Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Pengakuan Malaikat Terhadap Manusia Sebagai Makhluk Terbaik


 Disebutkan dalam surah Al-baqarah ayat 30 bahwa Allah berfirman kepada para Malaikat akan menciptakan seorang khalifah atau pemimpin  yang dapat menegakkan hukum Allah yaitu nabi Adam yang merupakan manusia di muka bumi. Tetapi malaikat merasa keberatan karena ditakutkan akan terjadi kerusakan dan pertumpahan darah sebagaimana yang dilakukan oleh makhluk yang di dalam kitab Tafsir disebut "Banu Aljan". Karena kerusakan yang mereka perbuat akhirnya Allah mengutus malaikat untuk membinasakannya. Lantas mereka (Malaikat) sendiri yang mengakui dirinya sebagai makhluk terbaik.

Saat penciptaan Nabi Adam, Malaikat belum mengakui bahwa manusia adalah makhluk terbaik yang layak menjadi pemimpin karena mereka memiliki nafsu yang merupakan pangkal segala kerusakan walaupun mereka tunduk kepada perintah Allah untuk sujud kepada Nabi Adam - berbalik dengan Iblis yang terang-terangan melawan perintah Allah yang menyebabkan Allah murka. Hal ini berlanjut hingga memasuki masa nabi Ibrahim As. saat Allah menyuruh beliau untuk menyembelih anaknya Nabi Ismail dan mereka berdua pun menyanggupinya. 

Maka sejak itulah para Malaikat mengakui bahwa manusia adalah makhluk terbaik karena manusia sudah diciptakan nafsu tapi masih bisa bertawakal, beribadah dan ridha dengan keputusan Allah apapun bentuknya dibandingkan malaikat bisa beribadah karena tidak mempunyai nafsu.

Tetapi Allah Maha Penyayang yang tidak mungkin tega menyuruh ayah menyembelih anaknya sendiri, akhirnya Allah menyuruh nabi Ibrahim untuk menyembelih domba sebagai ganti terhadap nabi Ismail.

Dengan berkah ikhlasnya Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail terhadap perintah Allah, semoga Allah memasukkan kita ke dalam orang-orang yang selamat Dunia Akhirat.