Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Jangan Bersedih

Jangan Bersedih

majalahumdah.com - Masihkah  kamu bersedih? Berhentilah!. Cukup membuang-buang air matamu, cukup menjadi lemah hanya karena hal-hal sepele itu Jadilah kuat, siapapun kamu jadilah seseorang yang kuat, karena setiap jiwa ada hati dengan nuraninya masing-masing, nurani untuk menilai berguna atau tidaknya sebuah hal yang pernah singgah di hidupmu, sekarangt, dulu, atau nanti. Bergegaslah dari gelisah dengan apa yang sedang terjadi di hidupmu, berhentilah bermurung diri karena apa yang pernah menimpamu, beranjaklah pergi menuju perbaikan terhadap hati yang sibuk berhati-hati terhadap hal nanti yang terjadinya belum pasti.

Masihkah kamu bersedih? Sedih yang berasal dari keluh kesahmu akan apa yang tidak engkau miliki malah akan semakin mengeraskan hatimu. Bukannya lunak. Mereka punya di genggaman, kau harus punya pemiliknya dalam rangkulan niscaya tuhan akan menyayangimu dengan cara yang terkadang tak pernah terbayangkan olehmu sekalipun. Cukup. Untuk terakhir kali ini saja engkau bersedih karena ketidakpunyaanmu akan apa yang mereka punya. Bukankah Allah memastikan perhitungan terhadap apa yang pernah ia berikan. Saat kamu tidak mendapat bagian dari dunia yang mereka punya hakikatnya kamu sedang terpelihari dari pertanggung jawaban berat di akhirat nanti.

Masihkah kamu bersedih? Sedih yang menyeruak dari orang-orang sekitarmu, mereka yang pernah kau kenal, yang pernah kau cintai, dan sahabat yang mungkin lebih dekat dari saudaramu sendiri. Kita semua punya pilihan untuk mengenal dan mencintai . Teman. Sahabat. Atau siapapun itu. Namun saat telah memilih dan kamu masih di buat bersedih oleh mereka yang berada di sekitarmu bukan mutlak kesalahanmu, mereka saja yang tidak tau caranya bersyukur atas bkehadiranmu. Berlapang dadalah. Air matamu terlalu berharga jika hanya untuk menangisi orang-orang yang pernah kau kenal, tapi berkata buruk tentangmu, mengumpatmu, menghujatmu, padahal kau telah teramat sering bercerita indah tentangnya, bertutur syahdu tentangnya, dan melempar senyum padanya.


Semua yang kau lakukan teramat menentramkan hati bagi orang-orang pada biasanya. Tapi jika yang kau terima berbanding terbalik dengan yang kau beri dapat dipastikan mereka tidak tau caranya bersyukur atas kehadiranmu dalam hidupnya. Maka berbesar hatilah, sembari berdoa agar tuhan menjadikanmu lebih baik dari apa yang mereka asumsikan, mengampunimu terhadap apa yang tidak mereka ketahui, dan tidak menghukummu dengan kesedihan lalu karena ucapan-ucapan yabg pernah mereka lontarkan. Teruslah berbesar hati dan balaslah dengan senyuman dan kebaikan, karena aksi baik akan menimbulkan reaksi yang baik yang mungkin kau saja yang tidak menyadarinya karena terlalu berlarut-larut dalam kesedihanmu.

Masihkah kamu bersedih? Sedih yang membumbung tinggi karena bencana yang menimpamu, musibah yang mahujammu, bencana-bencana yang serta merta merundungmu, kau sering kali merasa jatuh tersungkur setelah semua itu. Menagisi apa yang pernah terjadi di hidupmu tidak akan pernah mengubah semuanya, bahkan lebih parah lagi kau akan memvonis dirimu sebagai manusia yang mendapat diskriminasi dari tuhan, diperlakukan tidak adil. Jangan biarkan hatimu lebam karena hal-hal yang kau hanya melihatnya dari luarnya saja, dan menurut asumsimu saja. Musibah dapat membuatmu hancur,pikirmu. Musibah akan atau bahkan telah merusak hidupmu,sangkamu.

Sadarlah, jauh didalam setiap kejadian-kejadian yang pernah terjadi ada hikmah tersembunyi yang bahkan terkadang akal sehat lemah untuk menyelaminya apa lagi untuk menerimanya. Dan mungkin jika engkau menetahui semua itu kau akan menangisi tangismu selama ini, karena telah membuang-buang air matamu karena apa yang kenyataannya bukan seperti perkiraanmu dan juga bahkan akan bersyukur karena itu semua telah terjadi, bukannya menangisi. Dan jika memang kau tidak pernah mengetahui hikmah di balik semua itu tetap jangan menangis, karena apapun kejadiannya Allah tetap akan kembali pada kebiasaanya. Bukankah sudah teramat biasa semenjak lahirmu hingga dewasamu ia melimpahkan rahmat dan nimatnya kepadamu, mengukir kurva di bibirmu, dan menabur bahagia yang kemudian tumbuh subur di hatimu.


Masihkah kamu bersedih? Terkadang hal yang membuatmu menangis adalah alasan untuk orang lain tersenyum. Dengan caraNya sendiri. Apa saja yang tidak kau ketahui bukan berarti tidak pernah terjadi. Seringkali yang terlihat bukan sebagaimana adanya , yang kerap kali membuatmu menangis padahal harus tersenyum, menimbulkan duka padahal harus bahagia. Sekarang mulai saat ini untuk hal yang remeh temeh seperti itu (menurutku) ,Jangan Menangis.