Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Don’t judge



Hari ini mungkin dia adalah orang yang gemar mengumbar kemaksiatan,gemar melakukan dosa,tapi bisa jadi esok dia menjadi orang yang paling taat kepada Allah swt.seperti Alkisah yang disampaikan saad bin malik alkhudri dari nabi Muhammad saw:

“tutur rasulullah,ada seorang lelaki dari umat sebelum ini.dia telah membunuh 99 manusia suatu ketika,terbesit keinginan di hatinya untuk bertaubat,lelaki itu bertanya kepada orang-orang,siapakah orang yang paling Alim di dunia??

Khalayak pun menyarankan dia menemui seorang pendeta yang terkenal lantaran kealimannya.penuh harap dapat menebus dosa-dosa masa silam,lelaki itu datang kepada sang pendeta,ia melakukan pengaduan dosa,lelaki itu menuturkan semuanya dengan jujur.sepanjang hidup,ia telah membunuh 99 orang.

“apakah masih diterima taubatku?”tanyanya pada sang pendeta.tak disangka,pendeta menjawab,”tidak”dunia pun seakan gelap bagi lelaki itu.Pendeta itu dibunuhnya hingga genaplah 100 orang yang dia bunuh.

Namun,niat pertobatan itu belum luruh.lelaki itu kembali bertanya pada khalayak,siapa lagikah orang paling Alim dari seluruh penduduk bumi?ia pun ditunjuki seorang Alim  yang lain,kepada orang Alim ini,dia kembali mengisahkan seluruh keluh kesah dari dosa yang telah diperbuat olehnya.

saya telah membunuh 100 orang penduduk bumi Apakah taubatku masih diterima?”

Respons orang alim kali ini jauh berbeda dari orang yang pertama.dengan senyum hangat,ia sambut lelaki pendosa tadi”yaa..masih dapat! Pergilah engkau kepada negeri ini dan itu.sebab disitu ada sekelompok manusia yang menyembah Allah swt maka beribadahlah kamu kepada Allah semata-mata bersama mereka dan janganlah pulang kembali ke negerimu sebab negerimu adalah negeri yang jelek.

Asa meluap di hati lelaki pendosa itu,ia ikuti nasehat orang Alim dan terus pergi hingga mencapai negeri yang dimaksudkan.baru separuh perjalanan,tiba-tiba dia meninggal dunia.Maka para malaikat berselisih pandang,hendak dimasukkan kemanakah lelaki ini?surga atau neraka?

Malaikat pertama berkata “orang ini datang untuk bertaubat sambil menghadapkan hatinya kepada Allah”

Malaikat kedua membantah “orang ini belum pernah melakukan kebaikan sedikit pun” kemudian datanglah seorang Malaikat yang lain menjadi penengah di antara mereka “ukurlah jarak antara dua negeri itu.kemana ia lebih dekat letaknya,maka orang alim adalah ummatnya.

Malaikat pun mulai mengukur jarak masing-masing.ternyata yang didapati,orang tersebut telah sejengkal lebih dekat pada bumi yang dituju.Allah pun mengampuni dosanya.

Dari Alkisah tersebut bisa kita bandingkan dengan zaman kita sekarang yang modern ini.

Hari ini mungkin dia adalah orang yang paling kekinian dengan pakaian terbuka nya,tapi bisa jadi esok dia adalah orang yang paling teguh dengan pakaian syar`inya.

Hari ini mungkin dia adalah orang yang punya deretan kisah mantan,tapi bisa jadi esok dia adalah orang yang paling amanah dalam menjaga kehormatan dan harga dirinya. Baca Juga : Pasangan orang yang baik

Tak ada yang tau bagaimana masa depan hidup seseorang,bisa jadi hari besok dia akan lebih baik dari dirimu,tak ada yang tau bagaimana sampainya hidayah pada hatinya,bisa jadi saat hidayah menyapa dia lebih istiqomah darimu,bisa jadi saat hidayah menyapa dia lebih istiqamah darimu,sehingga Allah pun mengangkat derajat nya menjadi lebih tinggi dari dirimu.

Janganlah menjudge mereka yang belum berhijrah,sebab engkau pun belum tentu istiqamah seterusnya.ketika Allah swt memberikan hidayah untuk berobah janganlah merendahkan mereka yang belum berhijrah,karena bisa jadi kelak mereka adalah orang yang paling lebih baik dari diri kita dalam hal bertaqwa kepada Allah swt.

Dan ketika kita sudah baik jangan sampai merasa lebih baik dari orang lain,agar kita tidak seenaknya menjudge dan menilai mereka yang belum tentu mendapat hidayah untuk lebih baik.

Ingatlah bahwa kita pun pernah berada pada posisi yang dipijakinya,pernah punya aib di masa lalu yang kelam,dan mereka pun juga pantas memiliki masa depan yang baik bukan?

Semua orang itu memiliki kesempatan yang sama untuk menjadi pribadi yang baik,namun kadang tak semua orang mengambil kesempatan terbaik dalam hidupnya.daripada menjudge dan merendahkan,lebih baik ajaklah ia saling merangkul,mengingatkan dan menguatkan.

Daripada mencela dan memandang sebelah mata,lebih baik ajaklah ia berjalan bersama hingga bisa meraih ridha dan jannah nya bersama,bukankah itu lebih indah??


By:riskiaMola(santriwati mudi)