Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Prediksi Rasulullah Terhadap Para Pecinta Dunia

Prediksi Rasulullah Terhadap Para Pecinta Dunia

Rasulullah merupakan orang yang sangat peduli kepada kita. setiap titik perjuangannya tidak terlepas dari asas kesejahteraan dan keselamatan serta kebahagiaan umatnya. Berbagai hal telah Rasulullah ingatkan agar kita lebih siap dan sigap dalam mengahadapi realita kehidupan di dunia ini. begitu juga dengan prediksi Rasulullah terhadap orang-orang yang mabuk dunia.

Cinta menjadi fitrah manusia untuk memiliki rasa suka terhadap sesuatu, namun ternyata cinta tak selalu merujuk pada hal yang baik atau menyenangkan saja, cinta bahkan bisa menimbulkan malapetaka. Bahkan ironisnya mereka melegalkan apa saja demi memenuhi hasrat cinta. Cinta mampu membutakan dan tidak berfungsinya panca indra secara normal. Kalau sudah sampai pada tahap itu maka kita perlu berhati-hati dan lebih menjaga diri.

Cinta dunia inilah salah satu contohnya, di mana seseorang mengutamakan dan menyukai dunia di atas segalanya. Sebenarnya tanpa ia sadari ia sedang berada di dalam petaka atau ujian, bentuk kecintaan terhadap dunia pada zaman sekarang pun banyak macamnya, contohnya: dengan korupsi, merampok, berjudi, dan lain-lain.

Realita yang sedang kita hadapi sekarang sudah lama diprediksikan oleh Rasulullah SAW, beliau bersabda :

 عَنْ عُقْبَةَ بْنِ عَامِرٍ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ خَرَجَ يَوْمًا فَصَلَّى عَلَى أَهْلِ أُحُدٍ صَلَاتَهُ عَلَى الْمَيِّتِ، ثُمَّ انْصَرَفَ إِلَى الْمِنْبَرِ، فَقَالَ : " إِنِّي فَرَطٌ لَكُمْ، وَأَنَا شَهِيدٌ عَلَيْكُمْ، وَإِنِّي وَاللَّهِ لَأَنْظُرُ إِلَى حَوْضِي الْآنَ، وَإِنِّي أُعْطِيتُ مَفَاتِيحَ خَزَائِنِ الْأَرْضِ - أَوْ : مَفَاتِيحَ الْأَرْضِ - وَإِنِّي وَاللَّهِ مَا أَخَافُ عَلَيْكُمْ أَنْ تُشْرِكُوا بَعْدِي، وَلَكِنْ أَخَافُ عَلَيْكُمْ أَنْ تَنَافَسُوا فِيهَا." (رواه البخاري).

Artinya:

Telah bercerita dari Uqbah bin Amir (w. 58 H) ia berkata, Rasulullah SAW pada suatu hari keluar untuk menshalatkan orang-orang yang meninggal syahid di perang Uhud sebagaimana shalat untuk mayit. Kemudian, beliau pergi menuju mimbar seraya bersabda, "Sungguh aku yang akan mendahului kalian (di telaga) dan aku akan menjadi saksi atas kalian. Dan demi Allah, sekarang aku benar-benar sedang melihat telagaku (yang di surga). Dan aku telah diberikan kunci-kunci kekayaan bumi atau kunci-kunci bumi (dunia). Demi Allah, sungguh aku tak khawatir kepada kalian bila kalian akan menyekutukan (Allah) kembali sepeninggalanku. Namun, yang kukhawatirkan terhadap kalian adalah kalian akan memperebutkan (kekayaan) duniawi ini." (HR. Bukhari)

Dalam hadis di atas Rasulullah SAW sudah mewanti-wanti dan khawatir terhadap kita umatnya yang terseret arus dunia. Mengejar dunia bukan lagi semata-mata mencari keridhaan Allah SWT semata. Namun, di balik itu mata mereka telah terlelap dengan kemergelapan dan pernak-pernik duniawi.

Kekhawatiran Rasulullah hanya semata-mata tidak ingin kita terjerembab dalam kedurhakaan dan celaka. Rasulullah menginginkan setiap kita agar selamat dan bahagia.

Rasulullah menyadari bahwa dunia ini sangat bahaya. Pengaruh dunia mampu menarik orang ke dalam jurang neraka yang merupakan itu salah satu pilihan terakhir di akhirat kelak.

Sebagaimana dikatakan oleh sebagian ulama salaf: "Barang siapa mencintai dunia, maka persiapkanlah dirinya untuk memikul beragam musibah dan sesungguhnya pencinta dunia tidak akan lepas dari tiga perkara :

• Kesedihan yang melekat pada dirinya.

• Keletihan yang selalu menyertainya.

• Kerugian yang tidak pernah meninggalkannya.

Para ulama juga mengingatkan kita bahwa jangan sampai kita hidup hanya untuk mengeruk seluruh pernak-pernik dunia. Karena bukan kebahagian yang kita dapatkan melainkan justru musibah dan ujian besar.

Dunia kita gapai cukup dalam genggaman jangan sampai kita sisihkan bagian dalam hati. Karena apabila dunia ada bagian dalam hati kita maka bisa membutakan kita untuk mengejar duniawi.

Maka dari itu kita memohon kepada Allah agar diberi kekuatan untuk menjaga diri dan terseret dalam urusan duniawi sehingga jauh dari keridhaan Allah SWT. Amin amin 

Wallahu a'lam